Dilematika Awan dan Samudra (Vers. 2)

Awan. Dari dulu ia selalu berkelana dan berubah bentuk. Samudra tak pernah tahu, apa yang sebenarnya sedang Awan cari. Awan tampak selalu asyik melanglang buana. Samudra ingin Awan menetap. Samudra ingin mengajaknya bisa selalu saling tatap bersama. 


Tapi Awan tak bersyukur dengan apa yang Samudra perjuangkan. Padahal Awan tahu, Samudra sedang berusaha meraihnya, dan untuk naik ke langit itu tidak mudah. Samudra mesti menyusun strategi, sementara Awan ingin buru-buru. Samudra pun mulai jengah dengan sikap Awan yang belakangan suka mengeluh. 


Awan juga mengungkit-ungkit cerita lamanya dengan Pelangi. Samudra tidak suka Awan seperti itu, Samudra merasa lucu melihat Awan jadi penuh iri dan cemburu. Yang ia tahu, Awan selalu bergembira sebelumnya. 


Sikap Awan benar-benar tak menentu. Kadang ia memutih bagai kapas, kadang menguning bagai emas saat diterpa matahari, dan ada masa Awan terlalu keras pada dirinya sendiri. Samudra hanya ingin Awan menjadi dirinya sendiri. Samudra ingin Awan tahu, ia pun ingin membahagiakan Awan. Dengan berbagai cara. 


Samudra juga lelah berusaha memenuhi tuntutan sekeliling. Ikan-ikan mengejeknya, Angin mendesaknya, Hujan mempertanyakannya. Samudra muak. Sementara Awan semakin tak menentramkan. Samudra berpikir, ia tak mampu membuat Awan bahagia. Awan justru semakin terpuruk ketika bersamanya. Maka ada baiknya ia melepaskan Awan. Menyakitkan memang, melihat Awan tak mengerti dengan apa yang sedang ia perjuangkan. Lama-kelamaan yang ada antara ia dan Awan hanya kesalahpahaman. Mungkin benar juga, jarak mereka terlalu jauh hingga susah memahami satu sama lain. Mungkin ia memang tidak tepat untuk Awan. 


Samudra tidak ingin melihat Awan semakin menderita. Samudra tidak tahan bila Awan semakin menghitam, sebab itu pertanda tangisannya akan segera memenuhi bumi. Samudra paling tidak tahan melihat Awan menangis. Tetapi ia pun tidak bisa berbuat apa-apa. Samudra bingung, hanya bisa mengamuk. Mengamuk pada dirinya sendiri. Ia tak peduli lagi jika Awan memilih pergi.  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMAn4dGOa0sdkgP0IV7-o6Yv1h6jX57ZyUqf_GQwoIv2EGW4llkgbw8lYxlIeO4CcBaabEEukCD0rd4ha_hCGTCduMDroyW4AmlHnUhXcslYBpOyKB_oq8aOxnFeDbk5MDhdslsRR8w9U/s1600/samudra%5B1%5D.jpg


0 komentar: