Tipologi Mahasiswa

March 14, 2013 at 10:44pm
 
Sebagai iron stock, agent of change, atau 'gelar' dan istilah apa lah yang di'sematkan' padanya, mahasiswa tentu saja termasuk dalam kategori 'orang penting' di negeri ini. Sayangnya, meskipun harapan tinggi diletakkan ke pundak mahasiswa, ada kecenderungan opini belakangan ini bahwa mahasiswa kian melempem dalam menanggapi berbagai permasalahan riil bangsa yang mulai meruyak. Mahasiswa lengah dengan kenyaman dan kemewahan. Malahan mahasiswa kebanyakan lupa akan cita cita reformasi, sibuk mencari kesalahan-kesalahan para pemimpin bangsa di masa lalu tanpa memberikan solusi konkrit. Padahal reformasi ada dengan tumpah darah mahasiswa yang menjadi tumbal sebuah pendobrakan, namun hanya sedikit yang kenal, hanya sedikit yang menghargai, hanya sedikit yang mengingat atau apalah sebutan mereka. Akan tetapi, sebelum mengungkit lebih jauh peranan 'maha'siswa yang semestinya, ada baiknya mengenal terlebih dahulu bagaimana 'distinctive features' nya mahasiswa jaman kini (kayak lu hidup di jaman berape aje Non :):
  1. Mahasiswa SO (Studi Oriented)
Ini merupakan golongan mahasiswa kebanyakan. Secara kan ya, mahasiswa memang tugasnya belajar, menuntut ilmu, mencari pengetahuan, de el el. Namun sayangnya mahasiswa SO lupa pada orientasi 'pengabdian pada masyarakat' dan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang tergantung pada orang lain. Rata - rata sih memang mahasiswa SO IPK nya automatically high grade karena mereka belajar dengan akumulasi waktu lebih banyak dibanding mahasiswa biasa apalagi aktivis. Mereka inilah orang - orang prestisius dan mampu menyelesaikan studi tepat waktu bahkan ada yang akselerasi (lebih cepat dari yang lain). Itu sih wajar. Tapi banyak juga rupanya mahasiswa SO yang IPK nya jeblok. Meski 'basitungkin' (belajar saja kerjanya), tetapi jauh harapan dengan kenyataan. Entahlah. Apa itu karma karena sikap apatis dan individualis mereka, atau sekedar ujian Tuhan. Yang jelas, mahasiswa Studi Oriented benar - benar mahasiswa 'gagah jenius' yang tak mau ikut campur tangan permasalahan lain diluar masalah studi nya.

  1. Mahasiswa Aktivis
Mahasiswa aktivis sesuai namanya tergolong mahasiswa aktif. Dimana saja. Di organisasi kemahasiswaan, seperti unit kegiatan mahasiswa (for example: unit kegiatan seni, unit keolahragaan, mapala, teater, komunitas gerakan pengkaji politik sosial, lembaga dakwah kampus, sinematografi, etc) ataupun lembaga eksekutif, yudikatif, legislatif mahasiswa. Lagi - lagi atau, aktivis MLM or mahasiswa pebisnis.
Namun kemurnian gerakan mahasiswa sering menjadi pertanyaan, apakah aktivitas di dalam gerakan organisasi mahasiswa murni didasarkan keinginan melakukan perubahan kondisi yang lebih baik, ataukah sekadar sebagai batu loncatan misalnya untuk meraih kekuasaan, agar cepat kaya, atau kedekatan politik dengan pusat kekuasaan. Di satu sisi publik percaya mereka memiliki idealisme dan komitmen membela rakyat, sehingga mampu memperbaiki sistem dari dalam. Namun di sisi lain, kondisi tersebut rawan godaan dan iming-iming materi yang mengaburkan komitmen awal mereka.
Dalam studi, mahasiswa aktivis ini ada yang tamat tepat waktu bahkan  kadang lebih pintar dibanding mahasiswa SO. Namun ada juga mahasiswa yang lama tamat saking aktif nya di berbagai kegiatan dan mungkin saking masih dibutuhkannya di kampus atau organisasi tempat bernaung. Apapun itu, jika mahasiswa SO hanya berkarya untuk dirinya sendiri, mahasiswa aktivis cenderung lebih memikirkan hajat hidup orang banyak (ini kalau aktif nya juga bukan karena ikut - ikutan, atau karena jabatan, atau karena ingin terkenal).
  1. Mahasiswa 4K (Kuliah; Kafe; Kos; Kampung)
Gerakan mahasiswa massa kini pasif, karena manusianya sedang dibelenggu kenyamanan hidup. Nah. Mahasiswa 4K termasuk mahasiswa di 'zona nyaman'. Padahal manusia adalah makhluk-makhluk kreatif, agen of change, iron stock, yang dari tangannya bisa mengalir tulisan-tulisan mengubah dunia, suara-suara yang mengubah paradigma. Namun mahasiswa 4K, atau istilah 'halus'nya teman-teman saya dulu di Fakultas Ilmu Budaya sana, para makhluk hedon ini hanya sibuk berfoya - foya. Kuliah sekedar kuliah, ke kampus pun tujuannya hanya kafe. Berbeda kasus jika memanfaatkan kafe sebagai sarana diskusi seperti beberapa mahasiswa SO maupun aktivis. Ini yang didiskusikan paling gosip artis ini cerai  dengan itu- yang ini kawin lagi- yang itu punya gebetan baru, atau rokok merk terbaru apa yang enak dicoba, cewek mana yang layak digebet, bla bla bla. Bosan di kafe pulang ke kos, bosan di kos pulang kampung, bosan di kampung balik lagi ke kampus. Begitu sajalah siklus kehidupan mahasiswa 4K ini. Tanpa secuil karya yang berarti. Monoton memang. Tapi, yah, begitulah.

That's all a student college typology in my humble opinion. What kind of student college are you?

0 komentar: