Refresh Your Monotonous Life, Do Something New!

I'm happy Self!
It just because of a post today on Facebook.
Bismillah. Kamis, 6 Agustus 2015. Sekitar pukul 16.30 WIB Ruang Jurnal. Telah berlangsung, pertemuan perdana kegiatan pelatihan kepenulisan ilmiah sebagai bentuk program dari Unit Pengelola Jurnal dan Publikasi Karya Ilmiah Pascasarjana Universitas Ibn Kholdun Bogor. Kelas kepenulisan tersebut bertujuan melahirkan generasi-generasi yang piawai dalam memainkan sebuah tulisan untuk diterima dan menjawab tantangan media yang semakin bergejolak seperti sekarang ini. Resi, Mutiah, Litha, dan peserta lainnya terlihat antusias menyimak sebuah pembukaan yang disampaikan oleh Rahmatul Husni, M.Pd.I, Mahasiswa S3, selaku Sekretaris Unit Pengelola Jurnal dan Publikasi Karya Ilmiah Pascasarjana Universitas Ibn Kholdun Bogor yang mewakili Dr. Erma Pawitasari, M.Ed (Dosen Pasca sekaligus ketua Pengelola dan penulis buku Muslimah Sukses Tanpa Stress) yang tidak dapat hadir karena undangan menjadi Narasumber. Dalam pembukaan tersebut Rima (panggilan teman-teman kampus) mengutarakan tujuan utama melakukan pelatihan kepenulisan adalah semuanya karena Allah SWT, tidak ada paksaan, maksud dan tujuan lain. Dan menjadikan menulis adalah sarana Dakwah Islam sebagai wasilah penggerak hati manusia. Serta dalam penjelasannya, Rima menympaikan urgensi mengapa umat islam harus pandai menulis. Pertma, yaitu sangat sesuai dengan ayat pertama yang diturunkan Allah SWT terkait Membaca yang tak luput dari sebuah proses, yaitu menulis. Dan bagaimana para ulama mentransfer ilmunya melalui menulis hingga karyanya dirasakan hingga saat ini. Rima juga menyampaikan bahwa Menulis terkadang naik turun, begitupun kondisi iman yang kadang naik dan turun. Maka dari itu sangat perlu dijadikan sebuah komunitas. Beliau mengatakan berkumpul dengan komunitas para penulis adalah ibarat sebuah kajian yang memberikan Ruh untuk kembali mmberikan semngat dalam meningkatkan karya walaupun pada dasarnya tidak ada semngat yang lebih berpengaruh melainkan diri sendiri dan bantuan Allah swt. Suasana hangatpun begitu terasa dalam ruangan tersebut. Ditambah pembahasan selanjutnya dengan tema Menulis untuk Media. Banyak hal-hal menarik yang disampaikan Rima untuk diangkat ke permukaan. Bahwa umat Islam harus pandai dalam menulis. Untuk saat ini, lihatlah media yang ada.. kaum feminis, kaum Liberal. Mereka begitu gencar dlam menulis. Seolah-olah apa yang terkabar dan tergambar nyata adanya. Bahkan mungkin diantara kita banyak yang menelan mentah-mentah tulisan tersebut dan meng'iya'kan tanpa melakukan kembali pengkajian ulang. Untuk itulah apa jadinya apabila fenomena ini tetap terjadi? Tulisan-tulisan yang tidak memiliki unsur keagamaan, membiarkan pada kesesatan, dan lihai dalam memutarbalikan fakta.
Kalau bukan kita? Siapa lagi yang merubahnya? Maka dari itu jadilah orang yang mampu merubah dunia, walaupun hanya seorang diri.!!
Dalam sela-sela penjelasannya Rima menympaikan bahwa kunci Sukses dalam menulis adalah hanya 2 hal, yakni MEMBACA dan MENCOBA. Diakhir pertemuan, harapan besar dari komunitas ini tetap solid dan istiqomah hingga benar-benar menjadi muslim yang produktif. Maka dari itu, kami mengajak kepda sluruh kerabat yang menginginkan perubahan. Mulailah Mencoba dari sekarang. Jgn pernah menganggap remeh ssuatu yang kecil, yakinilah yg kecil tersebut bisa mnjdi besar apabila dibarengi dgn FOKUS dan SERIUS.
Salam jurnal
KEPO (keep positif thinking)
SNH wink emoticon
Aspika 418 11:06 pm
You know la Self yaa, bukan karena namaku disebut-sebut itulah aku senang tentunya, melainkan karena mereka sangat bersemangat, memancarkan energi positif.

Yea, all I wanna do is find the way back into love.. Love my life, love my Self, love my routines, love what He gives to me!

Ruh ku telah kembali lagi ...

Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan

0 komentar: