(yang bikin) Penasaran

November 24, 2013 at 10:22am
 
"Aahhh, begitu cepatnya waktu berlalu, sedangkan aku belum melakukan apa - apa ... "
"Setidaknya sudah berfikir .. Seorang pemikir lebih dihargai ketimbang ahli ibadah kan teh?"
"Bagitulah kabarnya. Namun sepertinya pikiranku pun sedang sakit, De"
"Minum obat dulu teh.."
"Aku percaya bisa sembuh sendiri. Faidzaa maridhtu, fahuwa yasyfiin. Jika aku sakit, Dia mengobatiku. Ketika aku lapar, Allah yang mengenyangkanku"
"Terus teteh kenapa?"
"Apa ya sebenarnya yang membuat kita mengeluh?"
"tidak ikhlas mungkin teh… "
"ah ya … pastinya itu"
"…."
"…."
"teteh benar - benar belum melepaskannya ya?"
"eng … mau tak mau, mesti dilepaskan juga. tidak mungkin aku menjilat ludah sendiri …"
"mungkin saja, kalau teteh jorok dan tidak punya malu. hehehe"

"…."

"dulu teteh pernah bilang, kita mestinya mencintai ruh, bukan jasad. Maka ketika jasad itu diambil atau pergi dari kita, kita akan tetap mencintainya. Karena jasad akan terkubur, tapi ruh selalu hidup"
"lalu?"
"kalaupun jasad mati, ruh itu hanya berpindah dari satu tempat ke tempat lain, itu kata Quraish Shihab teh"

"…."

"jasad hanya tunggangan ruh 'kan teh?"
"ya … kabarnya ruh - ruh itu sudah berkenalan, jauh sebelum jasad bertemu … "
"…."
"surga itu diatas atau dibawah teh? 'kan 'arasy itu diatas langit, trus surganya dimana teh?"
"entahlah de"
"ini hidup mimpi atau apa teh?"
"entahlah de. Banyak pertanyaan tentang hidup ini yang tak bisa kita jawab."
"misterius sekali ya teh?"
"ya … Kita hanya bisa menanti jawaban"
"semisterius kisah hidup teteh. Aku jadi penasaran, dengan siapa teteh akan melewati yang separuhnya. Hehehe"
"ah kamu ini, de… soal itu, aku pun penasaran level internasional."

Gadis: "eh kalian ngomongin apa sih?"
#keduanya tersenyum simpul

0 komentar: