Muntah Kucing

April 10, 2012 at 9:54pm
O-oow!!
 Pagi-pagi 'penghuni rumah' digegerkan oleh muntahan kucing berserak di dekat jejeran lemari.  Whahah,, yang namanya muntah, tentu menjijikkan dan memuakkan. Apalagi muntah kucing: beberapa bongkah nasi bercampur air liur dan lumatan ikan, plastik, potongan kecil tulang-tulang, dan entah apalagi.

Terkejut melihat muntah kucing, ada yang berteriak lalu memalingkan muka, ada yang menutup hidung, ada yang tertawa-tawa, ada yang langsung menghardik dan mengusir kucing, ada yang diam-diam saja pura-pura tak tahu…


Ahh, aku jadi 'mainok-inok'…

Seperti itulah kira-kira tanggapan kebanyakan orang terhadap situasi dan kondisi saat ini. Kemaksiatan semakin merajalela. Kebusukan, kemunafikan,  kejahatan terselubung maupun terang-terangan. Jenis kasusnya begitu beragam: pembunuhan, korupsi, pemerkosaaan, pelacuran, perdukunan, penyontekan (*ini sesuai EYD??;).... Seperti muntah kucing, baunya begitu busuk, menjijikkan dan bentuknya pun tak karuan.

Lalu, seperti menanggapi muntah kucing, kebanyakan seperti itu jugalah gaya orang-orang disekitar.

**Ketika orang tertidur kamu terbangun  itulah sulitnya
Ketika orang merampas kamu membagi itulah peliknya
Ketika orang menikmati kamu menciptakan itulah rumitnya
Ketika orang mengadu kamu bertanggung jawab itulah repotnya
Makanya tidak banyak orang bersamamu disini….
Mendirikan Imperium kebenaran .. (Anis Matta)

NB: Oya, perihal muntahan kucing didepan jejeran lemari , saya coba membereskan sendiri. Saya bayangkan itu sebagai sepiring nasi goreng sea food atau mie ayam. Tapi malah saya juga yang termuntah-muntah. Hueeekkkkkkk!!
(Dan gawatnya, pas saya datang lagi siang-siang, kain lap yang saya gunakan pagi tadi ternyata sudah ada lagi di lantai. 'Dipakai' untuk mngelap rembesan air dari galon. Haaaaaaa, apa tak ada yang sadar kalau disitu masih ada bekas muntah kucing??)

0 komentar: